Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi (Wakajati) Jawa Timur, Jehezkiel Devi Sudarso, menghadiri Anniversary Komunitas Media Pengadilan Kejaksaan (KOMPAK) ke-7 di Hotel Wyndham Surabaya, Jumat 16 Juni 2023. Kedatangannya sekaligus membuka Rapat Kerja (Raker) KOMPAK tahun 2023. Raker kali ini mengangkat tema “Mengokohkan Sinergi dan Meningkatkan Kinerja Bersama”.
Dalam sambutannya, Wakajati Jehezkiel menyatakan bahwa kejaksaan dan pengadilan tidak bisa bekerja sendiri, tanpa adanya sinergitas dengan media. “Tanpa sinergitas dan kolaborasi tidak mungkin bisa bekerja sendiri. Maka dengan sinergitas sangat perlu dan penting dilakukan,” kata Jehezkiel.
Dengan sinergitas antara media, kejaksaan dan pengadilan, lanjut Jehezkiel, bisa membuka keadilan terhadap masyarakat luas. Sehingga dukungan terhadap kinerja kejaksaan dan pengadilan sangat dibutuhkan.
“Tanpa ada kalian, kita tidak ada kontrol. Kontrol itu penting untuk menciptakan transparansi terhadap kinerja kejaksaan dan pengadilan. Semoga Kompak bisa memberikan pemahaman tepat terhadap masyarakat, adil dan imbang. Kejaksaan membuka akses terbuka terhadap kasus hukum yang sudah atau yang belum ditangani,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Jehezkiel juga menyambut baik rencana KOMPAK menggelar Uji Kompetensi Wartawan (UKW). Hal ini agar para wartawan memiliki kualitas dan kompetensi dalam bidangnya. “Mungkin ada satu yang tak terlupakan, UKW sangat setuju. Mudahan kami bisa melaksanakan, baik dengan PWI maupun dengan Kompak itu sendiri dalam rangka hari jadi Kejaksaan nanti,” katanya.
Di akhir sambutannya, Jehezkiel langsung membuka raker KOMPAK. Dari raker tersebut, diharapkan KOMPAK muncul ide dan gagasan baru untuk kedepannya. “Saya mengucapkan selamat Ultah ke-7 KOMPAK, dan dengan ini saya nyatakan Raker KOMPAK tahun 2023 dibuka. Semoga KOMPAK kedepannya muncul ide dan gagasan baru yang lebih baik,” mantan Kasipenkum Kejati Jatim itu.
Sekretaris PWI Jatim, Eko Pamuji, memuji Ketua Umum KOMPAK yang lincah mempersatukan para wartawan yang sebelumnya berjalan sendiri-sendiri. Mengingat saat ini banyak muncul media baru dan marak wartawan dadakan. “Ini karena longgarnya undang-undang kita, sehingga menjamur mulai tukang becak, bisa membuat media sendiri. Dampaknya, media banyak sekali yang hanya untuk kepentingan tertentu alias diselewengkan, tanpa kaedah jurnalistik,” katanya.
Maka dari itu, Eko mengajak KOMPAK membangun jurnalisme yang Rahmatan Lilalamin. Sehingga, kata dia, wartawan tidak hanya bisa menulis, tetapi juga bisa melakukan sosial lainnya seperti yang sudah dilakukan KOMPAK selama ini.
“Sekali lagi saya minta teman-teman Kompak mempertahankan jurnalis Rahmatan Lilalamin. Bermanfaat bagi orang lain. Sementara terkait UKW KOMPAK, ini penting dilakukan untuk memastikan seseorang itu wartawan beneran bukan wartawan jadi-jadian,” ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan Hakim Pengadilan Negeri Surabaya, Anak Agung Gede Pranata. Selain mengucapkan selamat atas ulang tahun ke 7 Kompak, dirinya juga berterimakasih atas sinergitas KOMPAK dengan PN Surabaya.
“Terimakasih atas banyak dukungan dari teman-teman KOMPAK di tengah kesibukan kerjaan yang tinggi. PN Surabaya menyampaikan mendukung segala kegiatan dari wartawan KOMPAK, semoga raker ini menghasilkan ide yang berguna,” ungkap Hakim yang juga sebagai Humas PN Surabaya ini.
Sementara itu, Ketua Umum KOMPAK Budi Mulyono, berharap KOMPAK bisa sinergis dengan kejaksaan dan pengadilan. Mengingat sata ini banyak wartawan yang tidak jelas. “Saya ajak ke teman-teman ayo jaga sinergitas dengan kejaksaan dan pengadilan semakin solid. Dengan raker ini, kita munculkan ide dan gagasan baru. Saat ini kompak sudah berjalan 7 tahun,” katanya.
“Terimakasih Bu Kajati, Pak Wakajati, Kajari Surabaya, Kepala PN Surabaya, Kajari Surabaya dan Kajari Perak, atas suportnya selama ini ke kita luar biasa,” imbuhnya.