Seseorang yang sifatnya baik tanpa memiliki integritas dan etika kemungkinan hanya bermanfaat bagi dirinya sendiri, sehingga belum bisa mendatangkan manfaat positif buat sesamanya. Nilai-nilai kejujuran, kepercayaan, pengabdian, kontribusi, dan tanggung jawab merupakan nilai-nilai dasar untuk menciptakan integritas dan etika.
Kepribadian yang berintegritas dan beretika pasti akan memahami dan mampu membedakan apa yang baik dan apa yang tidak baik, serta selalu menjadi pribadi yang jujur kepada diri sendiri untuk melayani tugas dan tanggung jawab sesuai aturan dan nilai-nilai positif.
Sosok jaksa di seluruh Indonesia tentunya harus dapat membangun kesamaan pikiran, pandangan, pemahaman, dan tindakan dalam pelaksanaan tupoksinya khususnya dalam penanganan perkara baik perkara tindak pidana umum, tindak pidana korupsi dan termasuk perkara pidana khusus lainnya. Jajaran Korps Adhyaksa pun wajib meningkatkan profesionalisme dan integritas guna mewujudkan penegakan hukum yang adil, objektif, dan bermartabat serta lebih humanis.
Nilai-nilai integritas yang seharusnya melekat dan terinternalisasikan serta terinstitusionalisasikan dalam kehidupan hanya diajarkan sebatas formalitas dalam setiap jenjang pendidikan tanpa menyentuh aspek konasi atau afeksi peserta didik, sehingga nilai-nilai integritas pada akhirnya hanya kaya secara teori namun miskin dalam aplikasi, padahal Integritas itu menjadi kunci utama kepemimpinan “bagaimana ia membuat keputusan yang benar pada waktu yang benar” dalam bersikap dan berperilaku.
-Mia Amiati-
Kajati Jawa Timur
berita selanjutnya