Pada hari Selasa tanggal 5 September 2023, Kajati Jatim Dr. Mia Amiati, SH, MH, dengan didampingi Kajari Tanjung Perak Aji Kalbu Pribadi, SH, MH, Bersama Kapolda Jatim Irjen Pol Dr. Toni Harmanto,MH dan Kakanwil Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jawa Timur I, Untung Basuki mengunjungi Terminal Petikemas Surabaya (TPS), Tanjung Perak yang terletak di kawasan pesisir Surabaya dan merupakan terminal yang strategis dan menjadi pusat vital dalam perdagangan nasional maupun internasional.
Peninjauan ke TPS Tanjung Perak oleh ketiga lembaga ini merupakan salah satu wujud sinergitas guna mendukung pemulihan ekonomi nasional pasca Pandemi Covid-19 dengan harapan para importir dapat beraktivitas kembali tanpa adanya hambatan dalam kelancaran arus barang, baik Ekspor maupun Impor. Hal
Ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Kakanwil Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jawa Timur I, Untung Basuki bahwa selaras dengan pertumbuhan ekonomi maka tugasnya adalah mengatur kelancaran arus barang, baik Ekspor maupun Impor.
Selanjutnya Kajati Jatim menyampaikan bahwa kehadiran Kejaksaan selaku aparat penegak hukum akan memberikan adanya jaminan kepastian hukum, jika ada hal yang mengganggu kelancaran barang masuk melalui pelabuhan baik proses pembongkaran, pemeriksaan fisik maupun distribusi ke tujuan selanjutnya ataupun ada oknum baik aparat maupun para Importir yang tidak mematuhi ketentuan sesuai aturan yang berlaku dan juga terkait dengan isu beberapa hal di Pelabuhan Tanjungperak, Kejaksaan akan menindak tegas jika terbukti adanya perbuatan melawan hukum yang memenuhi unsur pidana.
Kakanwil Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jawa Timur I, juga menegaskan. terkait isu beberapa hal pemeriksaan, memang terdapat beberapa barang yang dilarang atau dibatasi impornya, yaitu kendaraan berupa Harley Davidson dalam keadaan bukan baru, yang diberitahukan hanya sekedar motorcycle accessories atau motorcycle cepat, “Tapi ternyata terurai menjadi kendaraan Harley Davidson dalam keadaan bukan baru, dan saat ini masih dalam taraf pemeriksaan Ia menyebut upaya perbaikan terus dilakukan, percepatan terhadap barang-barang yang memang sudah ada di Pelabuhan, tentu bekerjasama dengan Pelindo menyiapkan sarana prasarananya.
Kegiatan peninjauan ini mencerminkan tekad Indonesia untuk terus mengembangkan infrastruktur logistiknya agar sesuai dengan tuntutan pasar global. Terminal peti kemas tanjung perak tetap menjadi aset berharga dalam memfasilitasi perdagangan dan investasi di kawasan ini, serta membantu memperkuat posisi Indonesia dalam kancah perdagangan internasional.